Kali ini Admin SedikitCara mau share segala macam tentang multimeter
A. Pengertian Multimeter
Multimeter adalahalat pengukur listrik yang sering dikenal
dengan VOM (Volt/ Ohm Meter) yang dapat mengukur tegangan (Voltmeter), hambatan
(Ohmmeter), maupun arus (Amperemeter).
B. Fungsi Multimeter
Multimeter memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah:
1 alat
ukur arus searah ammeter
2 alat
ukur tegangan searah
3 alat
ukur tegangan bolak-balik
4 alat
ukur resistansi
C. Jenis-Jenis Multimeter
1 Multimeter Analog
Menggunakan peraga jarum moving koil dan besar ukuran
berdasarkan arus(elektronis dan non elektronis).
Kelebihan Multimeter analog adalah mudah dalam pembacaan
dengan tampilan yang lebih simple, sedangkan kekurangan Multimeter analog
adalah akumulasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian
sebaiknya menggunakan multimeter digital.
Gambar Multimeter Analog
2 Multimeter Digital
Menggunakan peraga bilangan digital dan besar ukuran
berdasarkan tegangan yang dikonfersikan ke sinyal digital.
Kelebihan Multimeter digital adalah memiliki akulturasi yang
tinggi dan kegunaan yang lebih banyak
dibandingkan dengan Multimeter analog, sedangkan kekurangan multimeter
digital adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil, jika melakukan
pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter
analog.
Gambar Multimeter digital
D. Cara Penggunaan
Multimeter
Pemilihan penggunaan skala DC Volt:
Gunakan skala yang tepat untuk pengukuran, misal kita akan
mengukur baterai 3,6 volt. Gunakan skala 20 V. Maka hasilnya akan akurat, misal
terbaca 3,76 V. Jika kita menggunakan
skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala). Jika kita menggunakan skala 200 V akan
terbaca hasilnya, namun tidak akurat, misal terbaca 3,6 V / 3,7 V (hanya 1
digit angka dibelakang koma). Jika kita menggunakan
skala 700 V akan terbaca hasilnya 3 V / 4 V, dibulatkan langsung tanpa koma.
1 Mengukur Tegangan DC
҉ Atur selector pada posisi DCV.
҉ Pilih skala batas ukuran berdasarkan perkiraan besar
tegangan yang akan di cek.
҉ Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya,
maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
҉ Hubungkan / tempelkan probe multimeter ke titik tegangan
yang akan dicek, probe warna merah pada titik (+), dan probe warna hitam pada
titik (-), tidak boleh terbalik.
҉ Baca hasil ukuran pada multimeter.
2 Mengukur Tegangan AC
҈ Atur selector pada posisi ACV.
҈ Pilih skala batas ukuran berdasarkan perkiraan besar
tegangan yang akan di cek.
҈ Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya,
maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
҈ Hubungkan / tempelkan probe multimeter ke titik tegangan
yang akan dicek, pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
҈ Baca hasil ukuran pada multimeter.
3 Mengukur Kuat Arus DC
Œ Atur selector pada posisi DCV.
Œ Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus
yang akan dicek.
Œ Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang
mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring)
pada multimeter akan putusdan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse
(sekring) harus diganti dulu.
Œ Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat
pengukuran tegangan AC dan DC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah
satu hubungan catu daya kebeban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan
multimeter sebagai penghubung.
Œ Hubungkan probe multimeter mereh pada output tegangan (+)
catu daya dan probe hitam pada input tegangan (+) dari beban / rangkaian yang
akan dicek pemakaian arusnya.
Œ Baca hasil ukuran pada multimeter.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijak...
Karena tulisanmu adalah harimaumu...